Articles by "SOSMED"
Tampilkan postingan dengan label SOSMED. Tampilkan semua postingan
Zaman selalu berubah, begitu juga dengan tren marketing. Tren marketing selalu berkembang mengikuti perkembangan teknologi. Apalagi bagi pemilik bisnis online yang sudah pasti hampir semua aktivitas marketingnya terjadi di dunia maya. Marketing channel atau kanal marketing yang dapat digunakan pemilik bisnis online pun banyak dan bervariasi. Salah satu peluang besar yaitu melakukan kegiatan marketing melalui media sosial untuk bisnis online.

Apa itu Media Sosial?

Media sosial adalah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. 

Saat ini terdapat berbagai macam media sosial untuk bisnis. Beberapa contoh media sosial untuk bisnis diantaranya Facebook, Youtube, Blog, Instagram, Twitter, Snapchat, LINE, dan Pinterest. Mungkin beberapa dari Anda sudah memanfaatkan media sosial untuk bisnis yang sedang Anda geluti.

Kehadiran media sosial ini penting untuk meningkatkan pengunjung ke website bisnis online Anda. Di mana website Anda berfungsi sebagai media bisnis online dan media sosial berfungsi sebagai marketing channel atau kanal marketing. Sederhananya adalah media sosial adalah jembatan yang mengarahkan orang-orang untuk mengunjungi website toko online yang Anda jalankan.
Mengapa Menggunakan Media Sosial untuk Bisnis?
Adalah hal wajib bagi pemilik bisnis online untuk memanfaatkan media sosial sebagai kanal marketing. Mengingat masyarakat Indonesia memang merupakan masyarakat yang aktif di jejaring sosial.

Menurut data yang dirilis We Are Social, penggunanya di Indonesia mencapai 130 juta orang dan waktu yang dihabiskan di jejaring sosial per harinya adalah 3 jam 23 menit. Tentunya Anda tidak mau melewatkan kesempatan besar untuk mendapatkan konsumen melalui jejaring sosial yang potensial.

Dengan begitu besarnya potensi memasarkan bisnis online melalui jejaring sosial, Anda tidak dapat serta merta terjun begitu saja menggarap kanal marketing yang luas tersebut. Diperlukan strategi komunikasi yang matang agar pasar di jejaring sosial ini tergarap dengan efektif dan efisien.

Fungsi Media Sosial untuk Bisnis


Memperluas Jaringan

Media sosial merupakan salah satu cara paling efektif untuk memasarkan bisnis online Anda. Melalui media sosial, Anda dapat menjangkau lebih banyak orang untuk mengetahui produk-produk yang Anda tawarkan yang mungkin tidak dapat dijangkau dengan media iklan lain. Kesadaran akan pentingnya media sosial bagi pertumbuhan bisnis online Anda akan semakin membuka kesempatan untuk berkembang dan lebih banyak menarik konsumen.

Meningkatkan Popularitas Produk

Sediakan tempat bagi pelanggan untuk mengetahui setiap produk dan produk baru yang Anda tawarkan. Anda dapat meningkatkan kesadaran konsumen dengan memberikan penawaran-penawaran terbaik yang bisa membuat mereka tertarik dan ingin mengetahui lebih detail mengenai produk yang ditawarkan. Apalagi jika media sosial Anda memiliki banyak followers, media sosial akan menjadi cara yang paling ampuh untuk memasarkan bisnis Anda.

Dapatkan Pelanggan Baru

Selain kesadaran produk, media sosial merupakan cara paling efektif untuk mengarahkan konsumen baru ke website Anda. Arahkan konsumen baru ke halaman yang memberikan informasi-informasi yang mungkin mereka butuhkan atau cari. Anda juga dapat memberikan promo-promo khusus bagi konsumen baru misalnya saat mereka mendaftar newsletter. Tentunya dengan semakin banyak konsumen baru yang berpotensi menjadi konsumen loyal, maka bisnis Anda juga akan semakin berkembang.

Meningkatkan Pengunjung Website dan Peringkat Search Engine

Jika Anda menjalankan bisnis online, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah pengunjung website dan peringkat pada search engine. Sosial media dapat membantu meningkatkan peringkat di search engine dengan meningkatkan traffic dan backlink yang mengarah ke website Anda. Jika informasi yang Anda berikan melalui sosial media dianggap penting oleh pengunjung, mereka akan membagikan informasi tersebut ke sosial media mereka sendiri dan tentu saja ini akan berguna untuk meningkatkan traffic website Anda.

Menjaga Hubungan Baik dan Kepuasan Pelanggan

Setelah konsumen membeli produk Anda, pelayanan yang Anda berikan tidak hanya sampai pada saat konsumen membayar. Namun Anda tetap harus memberikan pelayanan setelah pembelian produk dengan memberikan tanggapan terhadap kritik dan saran yang mereka sampaikan serta berikan solusi terbaik bagi permasalahan yang mereka hadapi. Dengan baiknya penanganan terhadap konsumen, akan tercipta juga hubungan yang baik antara Anda dan pelanggan.

Lalu bagaimana cara terbaik untuk memulai membuat strategi komunikasi di media sosial yang baik? Berikut adalah langkah-langkah dari awal sampai akhir untuk memenangkan pasar potensial melalui media tersebut:

Teknik Bulls Eye (Infografis) 


Teknik Bulls Eye ini adalah teknik yang dikembangkan oleh Gabriel Weinberg dan Justin Mares dalam buku berjudul Traction untuk memetakan strategi pemasaran di media sosial. Para pemilik bisnis bisa mengaplikasikan teknik ini untuk menentukan media mana yang cocok sebagai kanal marketing utama bisnis online-nya. Teknik ini terdiri dari lima langkah: Brainstorming, Rank, Prioritize, Test, dan Focus On.

Brainstorming

Tujuan dari brainstorming ini adalah menganalisis potensi setiap media sosial untuk bisnis online Anda. Buat list berisi semua media sosial populer yang ada tanpa terkecuali.

Masukkan juga ide-ide yang bisa diaplikasikan di setiap media tersebut. Di tahap ini Anda baru membuat hipotesis atau dugaan, memperkirakan sosial media untuk bisnis yang cocok untuk pasar bisnis unline Anda.

Rank

Pada tahap ini, Anda mulai mengelompokkan media-media yang ada di daftar tadi ke dalam tiga kategori. Kategori pertama adalah Inner Circle, yaitu media sosial yang paling menjanjikan dan ide-ide yang paling menarik.

Kelompok kedua adalah Potential, yaitu media sosial yang mungkin berhasil, tetapi tidak semenjanjikan kategori pertama. Kategori ketiga adalah Long-Shot, yaitu media sosial yang memerlukan waktu lama dalam mengaplikasikan ide-ide di tahap pertama.

Prioritize

Setelah mengelompokkan media sosial dalam tiga kategori, sekarang adalah saatnya untuk fokus pada satu kategori, yaitu Inner Circle. Inner Circle ini adalah perkiraan media sosial yang paling menjanjikan untuk bisnis online Anda.

Setidaknya ada tiga media sosial di kategori Inner Circle ini. Alasan mengapa jumlahnya harus tiga adalah Anda akan menguji tiga media ini di tahap selanjutnya.

Jika Anda hanya memiliki satu media di kategori ini, Anda tidak dapat mengetahui potensi dari media lain yang mungkin menjanjikan. Tiga media sosial dianggap sebagai jumlah ideal untuk melakukan eksperimen.

Test

Tahap ini adalah di mana Anda menerapkan ide-ide yang telah Anda tuliskan di tiga media sosial yang ada di kategori Inner Circle. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui media mana yang layak dijadikan kanal marketing utama.

Di tahap ini eksperimen di tiga media sosial dilakukan secara bersamaan agar tidak ada bias pada salah satu media. Harus diingat bahwa proses eksperimen ini bukan untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dari satu media sosial saja.

Eksperimen ini berfungsi untuk mengumpulkan data dan membuktikan asumsi awal. Jadi dasar menentukan media mana yang cocok untuk bisnis online Anda bukan sebatas asumsi, tetapi berdasarkan data.

Focus On

Jika eksperimen di atas berjalan lancar, Anda akan mendapatkan data yang menunjukkan satu media yang paling sesuai untuk bisnis online Anda. Kemudian mulai arahkan usaha dan sumber daya untuk menunjukkan daya tarik produk Anda ke satu media sosial tersebut.

Tujuan dari tahap ini adalah memeras semua usaha untuk meningkatkan daya tarik produk pada satu kanal marketing saja. Agar mendapatkan hasil efektif, Anda harus terus menerus melakukan eksperimen di media sosial pilihan ini untuk menemukan cara paling optimal meningkatkan pertumbuhan penjualan.

Semakin banyak eksperimen yang dilakukan pada kanal marketing pilihan ini, Anda akan menemukan taktik marketing paling efektif sampai media sosial tersebut tidak lagi relevan.

Kemungkinan hasil akhir Teknik Bulls Eye dari setiap bisnis online akan berbeda-beda karena setiap jenis industri memiliki karakteristik masing-masing. Pendekatan marketing di media sosial yang digunakan pun berbeda.
Akan tetapi, ada beberapa prinsip dasar untuk melakukan pemasaran melalui media sosial. Prinsip dasar ini berlaku untuk semua jenis media. Berikut adalah beberapa prinsip dasar pemasaran melalui media sosial yang dapat Anda aplikasikan:

Tips-Tips Mengelola Media Sosial untuk Bisnis


Bentuk Tim Pengelola

Dengan memiliki tim khusus pengelola sosial media untuk promosi bisnis online, pembuatan strategi komunikasi akan lebih mudah. Anda bisa mengatur tim dengan memberlakukan rotasi atau pergantian shift setiap berapa waktu sekali. Anda hanya perlu menentukan guideline sehingga tim Anda bisa konsisten mengelolanya.

Tim pengelola ini penting karena tidak mungkin menyerahkan pekerjaan besar ini hanya kepada satu orang. Bekerja dalam tim akan membuat pengelolaan akan lebih ringan sehingga bisnis online Anda bisa selalu aktif. Karena idealnya sebuah bisnis online harus responsif setiap saat.

Buat Komitmen

Mengelola media sosial sebuah bisnis online bisa jadi hal yang menantang dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Sebelum mulai pengelolaan, pastikan semua anggota tim pengelola menjadikan pekerjaan ini sebagai prioritas.

Komitmen ini adalah pengingat untuk anggota tim bahwa tanggung jawab mereka besar karena kanal marketing adalah jembatan bagi para konsumen untuk datang ke bisnis online Anda.

Tentukan Tujuan

Buatlah strategi dengan tujuan jelas dan terukur keberhasilannya. Jangan mengelola media sosial tanpa rencana dan tujuan jelas. Pikirkan bagaimana dengan memanfaatkan kanal marketing ini, Anda dapat meningkatkan brand awareness produk.

Tingkat keberhasilan dari strategi Anda harus terukur agar lebih mudah ketika melakukan evaluasi. Buatlah tujuan yang menantang, tetapi tetap mungkin untuk dicapai.

Buat Kalender Konten 

Banyak perusahaan yang belum sepenuhnya mengerti bahwa media sosial adalah sebuah kanal marketing mandiri. Mengelola kanal marketing ini tidak bisa asal posting jika ingin membentuk komunitas konsumen yang aktif dan loyal.

Buatlah jadwal konten yang menyeluruh dalam kurun waktu tertentu. Anda juga perlu merencanakan kapan konten harus dirilis dan di kanal yang mana.

Buatlah Konten yang Menarik

Pemilik bisnis online dituntut untuk selalu kreatif dalam menyediakan konten agar bisa menarik perhatian orang-orang di jejaring sosial. Konten marketing yang tersebar di jejaring sosial banyak jumlahnya, Anda harus punya konten yang segar dan kreatif untuk bisa menonjol di antara pesaing-pesaing Anda.

Dengarkan Konsumen


Media sosial menyediakan platform terbuka yang memungkinkan pemilik bisnis online untuk berkomunikasi dua arah dengan konsumennya. Jadi kanal marketing ini tidak hanya berfungsi untuk mempromosikan produk, tetapi juga sebagai media untuk mendengarkan konsumen.

Manfaatkan jejaring sosial untuk memahami konsumen, apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Pendekatan seperti ini tidak hanya akan membantu para pemilik bisnis untuk mengerti konsumennya, tetapi dapat dimanfaatkan pula sebagai kesempatan untuk membentuk konsumen yang loyal.

Passion

Salah satu rintangan terbesar dalam mengelola media sosial adalah keharusan untuk merilis konten baru secara teratur. Pemilik bisnis haruslah memiliki passion di bisnis yang ia jalani. Hal ini penting agar pemilik bisnis agar selalu semangat untuk mencari ide-ide baru di kanal marketing ini.

Ketika pemilik bisnis online dan tim memiliki passion yang sama akan lebih mudah untuk melakukan brainstorming ide-ide untuk strategi bisnis online yang mereka jalani.

Monitor

Mengelola media sosial tidak hanya berhenti pada membuat strategi komunikasi dan guideline pembuatan konten untuk perusahaan Anda. Setelah itu Anda juga perlu memonitor perkembangannya secara teratur dan melakukan evaluasi secara berkala.

Seperti yang sudah disebutkan di poin sebelumnya bahwa harus ada tingkat keberhasilan terukur dalam pengelolaan sebuah kanal marketing. Di poin inilah Anda dapat mengukur tingkat keberhasilan tersebut. Lakukan monitor media secara reguler agar dapat diketahui perkembangan yang ada.

Dengan melakukan monitoring ini, Anda dapat menganalisis strategi seperti apa yang paling efektif, strategi mana yang kurang efektif, kapan waktu terbaik untuk merilis konten baru, apa saja feedback dari konsumen, dan strategi seperti apa yang harus diambil ke depannya berdasarkan data.

Kesimpulan

Untuk mengembangkan produk dan jasa, sebuah bisnis online membutuhkan feedback dari konsumen mengenai produk dan jasa yang mereka jual sebelumnya. Dan media sosial adalah kanal marketing yang berperan besar dalam mendapatkan pengalaman konsumen tersebut.

Pemasaran online menggunakan media sosial ini mempermudah pemilik bisnis online untuk mempelajari konsumen lebih cepat. Data pengalaman konsumen yang didapatkan melalui jejaring sosial dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk membuat keputusan lebih baik ke depannya.

Dengan menguasai strategi pemasaran di jejaring sosial, Anda dapat memperluas pasar bisnis online Anda. Semakin banyak orang yang mengetahui produk Anda melalui jejaring sosial, kemungkinan semakin banyak juga orang yang akan berbelanja di website Anda.

Harus selalu diingat bahwa toko online Anda sebenarnya adalah di website dan media sosial menjadi jembatan yang mengarahkan orang-orang ke website Anda. Jika Anda belum memiliki website resmi untuk bisnis online Anda, Anda dapat mengunjungi laman ini untuk membeli hosting dan domain untuk website Anda.
Demikian langkah-langkah memaksimalkan media sosial agar bisnis online Anda semakin sukses. Website dan media sosial adalah dua hal yang selalu berhubungan dalam meningkatkan kesuksesan dalam bisnis online. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Maksimalkan pemasaran di media sosial untuk meningkatkan konsumen di website bisnis online Anda. Selamat mencoba tips-tips kami!
Perusahaan keamanan siber Kaspersky Lab melakukan uji survei di 12 negara yang menunjukan sebagian besar masyarakat ingin meninggalkan jejaring sosial miliknya, karena dianggap membuang waktu.

Kaspersky Lab memaparkan pada penelitian, menjelaskan seseorang tidak mampu menahan diri untuk tidak melihat percakapan di media sosial dan tidak meng-update status di ponsel mereka. Namun, survei baru menunjukan bahwa pengguna sebenarnya cukup kritis dan sadar terhadap diri mereka sendiri.

Kurang dari 39% responden percaya bahwa mereka membuang-buang waktu di jejaring sosial. Terlebih, hampir 78% menyatakan ada yang sudah mempertimbangkan untuk meninggalkan sosmed mereka.

Lalu kenapa seseorang tetap menggunakan jejaring sosial contohnya seperti Facebook dan Instagram? Menurut Kaspersky Lab, para pengguna dikarenakan rasa takut kehilangan memori digitalnya dengan kontak teman-temannya. Meskipun cenderung untuk meninggalkan jejaring sosial, namun individu merasa ada keterpaksaan untuk tetap tinggal.

Hasil survei menunjukan 62% mereka takut kehilangan kontak dengan teman-temannya. Kemudian 21% responden tidak merasa khawatir dengan teman-teman mereka, tetapi takut tidak dapat mengembalikan kenangan digital seperti foto dan sebagainya.

“Jejaring sosial dapat memberikan manfaat namun pada saat yang sama juga bisa membahayakan. Jika memberikan manfaat, maka hal itu tidak menjadi masalah,” ujar Evgeny Chereshnev, Head of Social Media Kaspersky Lab.

Lebih lanjut Evgeny mengungkapkan, kami ingin setiap orang mendapatkan kendali penuh yaitu mampu memiliki salinan yang telah dienkripsi untuk semua kenangan digital mereka setiap saat.

Maka, Kaspersky Lab menghadirkan sebuah aplikasi yang bernama FFForget. Merupakan aplikasi yang mampu mem-backup semua kenangan dari jejaring sosial yang digunakan dan menjaganya dalam tempat yang sangat aman dan sudah dienkripsi. Aplikasi ini memberikan solusi agar individu tidak perlu khawatir kehilangan memori karena akun yang diretas.

“dan yang terpenting, seseorang tetap berhak untuk meninggalkan jejaring sosial setiap saat tanpa kehilangan apa yang menjadi milik mereka, yaitu kehidupan digital,” tutup Evgeny.
Facebook sudah cukup serius untuk mengatasi masalah keamanan dan privasi pada platformnya. Namun hingga saat ini, masih ada saja grup yang gentayangan dan berpotensi untuk membahayakan para pengguna Facebook.

Mengutip dari TheVerge (03/05/19), salah satu lembaga keamanan, Cisco cybersecurity, khususnya divisi Talos, baru-baru ini menemukan bahwa ada puluhan grup pembobol keamanan yang sudah dinonaktifkan, namun tetap berpotensi untuk membahayakan para pengguna Facebook.
 

Cisco cybersecurity mencatat setidaknya ada 74 grup berbahaya yang memiliki total anggota sekitar 385.000. Tak cuma soal peretasan platform Facebook, para anggota dari grup tersebut terkadang melakukan beberapa tindakan kriminal lainnya, seperti mengiklankan nomor kartu kredit curian dan memposting kartu SIM si korban.

Tak cuma sebatas itu, anggota grup tersebut pun terkadang memposting jasa untuk mendapatkan akses ke sebuah jaringan komputer pada perusahaan tertentu dengan imbalan sejumlah uang yang cukup besar.

Dengan adanya banyak kasus seperti itu, Facebook pun tak tinggal diam. Kabarnya, mereka kini mulai melakukan ‘pembersihan’ kembali terhadap grup-grup yang berpotensi membahayakan penggunanya.

“Grup-grup yang melanggar kebijakan kami, seperti spam maupun penipuan secara finansial, kami sudah membuangnya. Kami tahu, kami harus lebih waspada dan akan melakukan investigasi lebih dalam untuk memerangi ini secara serius”, kata juru bicara Facebook.
Konten negatif masih terus bermunculan di dunia maya hingga saat ini. Mulai dari pornografi, hoax dan lainnya. Baik di media sosial, pesan instan, internet dan lainnya sering dijumpai konten negatif tersebut. Terlebih memasuki Pilkada di tahun 2018 ini, tentunya konten hoax di jejaring sosial dan internet kerap terjadi.

Sejumlah platform sosial media sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi konten negatif tersebut. Facebok salah satunya. Meningat sejauh ini, Facebook merupakan bagian penting di Indonesia dengan jumlah pengguna Facebook di Indonesia mencapai 115 juta. Belum lama ini, Facebook bekerjasama dengan YCAB Foundation dan Do Something Indonesia mengedukasi para pengguna sosial media untuk melahirkan konten positif.

Kegiatan ini ditandai dengan sejumlah edukasi dan pelatihan di kurang lebih 100 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta yang diikuti oleh sekitar 11 ribu siswa. Disamping itu, diselenggarakan pula kampanye online bertajuk Think Before You Share Campaign Day Out.

“Kami berharap melalui campaign Think Before You Share, Facebook bisa menjadi sosial media yang aman terbebas dari konten negatif. Kegiatan ini juga sangat bermanfaat bagi generasi milenial dalam membedakan mana konten positif dan konten negatif,” Clair Deevy, Head of Community Affairs APAC Facebook menjelaskan kepada Technologue.id di bilangan Menteng, Jakarta, Selasa (27/02/2018).

Clair menambahkan peran serta orang tua dan guru sangat dibutuhkan dalam mengedukasi para generasi muda dalam menggunakan Facebook dan Instagram.

“Untuk posting di Facebook perlu komunikasi dua arah antara orang tua dengan murid serta orang tua dan anak. Dengan begitu, para generasi milenial dapat mengenali berita hoax atau konten negatif lainnya, imbuh Clair.

Clair lanjut menambahkan Facebook sendiri sudah memiliki tools dalam platformnya yang dapat memfilter konten negatif.

“Facebook sudah memiliki tools yang dapat mentracking segala konten negatif. Ada teknologi pelacak DNA dan teknologi AI untuk memfilter konten negatif. Kedua ini dapat mendeteksi segala konten negatif dengan mengidentifikasi para pengguna Facebook yang menyebar konten negatif tersebut melalui foto, profil dan lainnya,” tegas Clair.

Menunjukan kepedulian terhadap konten negatif, Facebook bekerjasama dengan sejumlah instansi pemerintah. Facebook  juga bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Inisiatif Gerakan Nasional Literasi Digital dalam rangka perayaan bulan internet sehat. Aktifitas ini ditandai dengan menyelenggarakan pelatihan untuk mempromosikan kewarganegaraan digital yang bertanggung jawab diantara institusi pemerintahan.

“Sosial media sangat berpengaruh untuk semua aspek. Dalam penggunaanya sang pengguna harus benar-benar paham dengan segala aturannya. Kalau salah menggunakannya bisa terkena UU ITE. Untuk itu Kominfo bekerjsasama dengan Facebook untuk mengedukasi para pengguna Facebook agar terus memposting konten positif. Baru-baru ini Kominfo dapat penghargaan dari PBB atas 3 program internet sehat,” tutup Donny Budi Utomo selaku perwakilan dari Kominfo.
Jakarta – Salah satu media sosial terbesar, Facebook sudah cukup lama membuka ‘jalan’ untuk para developer atau pengembang aplikasi untuk mengakses sebagian komponennya agar bisa mengintegrasikan sebuah aplikasi yang dibuatnya dengan fitur-fitur yang dimiliki oleh Facebook. Namun sayangnya, hal tersebut secara tidak langsung malah membocorkan sebagian besar data pengguna Facebook di seluruh dunia.


Mengutip dari TheVerge (03/04/19), para pengembang aplikasi dilaporkan meninggalkan ratusan juta catatan yang beberapanya adalah data pribadi dari para pemilik akun Facebook. Catatan-catatan tersebut dipublikasikan melalui server cloud dan ditemukan oleh sebuah lembaga keamanan siber, UpGuard.

Para peneliti dari UpGuard mengatakan bahwa setidaknya ada dua data set berukuran besar yang bocor. Dan salah satu di antaranya ditemukan pada sebuah perusahaan media asal Mexico, Cultura Colectiva. Data set yang berukuran 146 GB tersebut pun berisi 540 juta data tentang aktivitas pengguna Facebook, seperti nama akun, ID, dan lain-lain.

Sedangkan data set lainnya yang bocor adalah milik sebuah aplikasi bernama “At the Pool”. Data set tersebut berisi 22.000 password pengguna yang biasanya login ke Facebook melalui aplikasi itu (tidak langsung login melalui website atau aplikasi Facebook).

Untungnya Facebook cukup sigap menanggapi kebocoran data penggunanya. Setelah menerima laporan dari UpGuard, data set yang terpublikasi melalui cloud server milik Amazon tersebut segera dibuang oleh pihak Facebook. Namun hingga saat ini, tidak jelas berapa lama data set itu bertahan di server Amazon dan siapa saja yang sudah sempat menduplikasikannya.
Jakarta – Diakui memang untuk membuat sebuah akun Facebook baru bukanlah perkara yang sulit untuk dilakukan. Hal ini salah satu penyebab banyaknya beredar akun-akun anonim atau bisa disebut juga sebagai akun palsu. Pertanyaannya adalah berapa banyak sebenarnya akun-akun palsu yang beredar di sosial media buatan Mark Zuckerberg ini?

Baru-baru ini Facebook baru saja merilis laporan tahunan mereka. Seperti dilansir dari Ubergizmo.com (06/02/2018), ternyata akun palsu atau duplikat yang beredar mencapai 10% dari total pengguna bulanan yang aktif!


“Pada kuartal keempat tahun 2017, kami memperkirakan bahwa akun duplikat mungkin mewakili sekitar 10 persen pengguna aktif bulanan kami di seluruh dunia. Kami yakin presentase akun duplikat ini berasal dari pasar berkembang seperti India, Indonesia, dan Filipina, dibandingkan dengan pasar yang lebih maju,” tulis Facebook.


Jika pernyataan Facebook benar mengenai pengguna aktif bulanan mereka yang mencapai 2,3 miliar, berarti terdapat akun palsu atau duplikat dengan jumlah kurang lebih mencapai 200 juta akun. Perlu digaris bawahi, tidak semua orang membuat akun duplikat ini dengan tujuan yang negatif.


Ada kemungkinan jumlah akun palsu tersebut bisa lebih tinggi dari laporan yang dibuat Facebook. Pasalnya sangat sulit untuk mendeteksi apakah akun  tersebut memang akun palsu atau bukan. Jadi diantara 200 juta akun palsu tersebut, apakah salah satunya milik Anda?
Mendengarkan musik sambil beraktivitas merupakan hal yang lumrah sekarang ini. Bahkan, membawa smartphone ke dalam kamar mandi untuk kemudian memutar lagu dengan volume agak keras atau bermain sosial media sambil buang air sudah tidak mengejutkan lagi.

Namun sayangnya, masih banyak yang belum menyadari bahaya dari ketergantungan akan smartphone dan tidak bisa pisah barang sedetik saja. Contohnya Senin (10/07/17) kemarin, seorang gadis asal Lovington, New Mexico, Amerika Serikat, ditemukan tewas tersetrum smartphone saat sedang mandi.

Sang korban, Madison Coe, yang masih berusia 14 tahun itu ditemukan tewas di dalam bathub di kamar mandi ayahnya dengan luka bakar di tangannya. Luka bakar tersebut diyakini tim penyidik forensik setempat sebagai pemicu meninggalnya Madison.

Setelah meneliti tempat kejadian perkara, mereka menyimpulkan ada dua skenario yang memungkinkan mengapa Madison bisa tewas tersengat listrik. Ia diduga memasang charger smartphonenya ke stop kontak dalam keadaan tangan yang basah, atau ia terpaksa mengambil smartphonenya yang sudah dalam kondisi ter-charge dengan tangan yang juga dalam keadaan basah.


Mengutip PhoneArena (11/07/17), terlepas dari dugaan skenario yang masih didiskusikan, Madison dipastikan meninggal karena tubuhnya yang basah saat mandi menjadi perantara yang sangat baik untuk pertemuan antara listrik dan air. Jadi untuk keamanan bersama, pastikan Anda tak sedang berada di dekat aliran listrik saat sedang berada di kamar mandi, ya!
Berita palsu alias berita hoax jadi momok bagi berbagai pihak. Pemerintah sampai dengan perusahaan teknologi raksasa seperti Facebook dan Google ikut kebagian pusing akibat banyaknya berita hoax yang beredar dan mudah menyebar di masyarakat.

Penyebaran informasi hoax yang dapat dilakukan dengan mudah melalui sosial media maupun layanan pesan instan ditengarai membuat distribusi kabar palsu semakin sulit ditekan.

“Secara pandangan, standar hoax itu masih sangat subjektif. Pandangan saya dengan teman saya belum tentu sama, itu yang kemudian membuat saringan informasi hoax itu masih sulit dilakukan,” kata Donny Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia.

Hal senada diungkap Fetra Syahbana, Country Manager Indonesia F5 Networks saat ditemui Technologue.id di Jakarta. Menurut Fetra belum ada standar baku yang objektif terkait informasi hoax yang beredar secara umum di tengah masyarakat.


“Kesulitan buat kita untuk menyaring berita hoax memang belum ada standar baku apakah berita itu asli atau palsu. Berbeda dengan konten mengandung pornografi maupun kekerasan, kita bisa dengan mudah menentukan itu boleh atau tidak boleh disebar karena standarnya sudah tetap,” jelas Fetra.

Hal tersebut diklaim Kaspersky maupun F5 Network yang membuat para penyedia layanan keamanan belum bisa berbuat banyak untuk menyediakan produk yang mampu membendung membanjirnya berita palsu.

“Secara sistem masih belum bisa dibuat untuk menangkal informasi hoax karena kendala standar tersebut. Sementara ini, yang bisa dilakukan itu penerima informasinya yang dibuat lebih cerdas supaya bisa menyaring informasi palsu dan fakta secara manual,” tandas Fetra.
Sudah bukan rahasia lagi jika Facebook memiliki efek samping berupa rasa candu pada penggunanya. Pengguna yang sudah begitu kecanduan dengan sosial media buatan Mark Zuckerberg ini pun bisa saja menghabiskan begitu banyak waktu untuk memainkannya.


Untuk mengatasi problem satu ini, Facebook menyiapkan sebuah fitur baru yang disebut “Your Time on Facebook”.
Dilansir dari Ubergizmo.com (25/06/2018), fitur ini nantinya akan memiliki kemampuan untuk memberi pengingat pada pengguna mengenai waktu rata-rata yang mereka habiskan di Facebook selama kurun waktu seminggu terakhir.

Selanjutnya fitur ini akan menawarkan opsi menajemen waktu yang memungkinkan pengguna mengatur pengingat dari batas waktu harian mereka bermain Facebook. Selain itu pengguna juga dapat memfilter notifikasi apa saja yang ingin mereka terima dari Facebook.

Fitur ini sebelumnya ditemukan oleh seorang engineer bernama Jane Manchung Wong. Ia membagikan sejumlah screenshot yang memperlihatkan penggunaan dari fitur “Your Time on Facebook.”

Facebook sendiri telah mengkonfirmasi kehadiran fitur ini. Sayangnya, mereka belum memastikan kapan tepatnya fitur ini akan dapat dinikmati oleh pengguna. Diharapkan dengan hadirnya fitur baru ini bisa membantu mengurangi ketergantungan netizen ke media sosial tersebut.
Kendati baru diluncurkan di beberapa negara, layanan Facebook Marketplace kini tengah ramai diperbincangkan. Ini merupakan tindak lanjut traksi pengguna layanan jual-beli yang sebelumnya telah dirilis menjadi fitur di Facebook Group. Kelahiran Facebook Marketplace ini tentu membuka diskusi menarik seputar bagaimana layanan jual-beli online akan bertransformasi.

Dari pemaparan pengguna yang sudah dapat mengakses Facebook Marketplace, layanan ini mengadopsi pengalaman semudah bersosial dalam Facebook. Pada intinya Facebook memberikan fitur manajemen penjualan yang terstruktur, kendati saat ini proses pembayaran masih belum tercantum. Menyinggung bisnis jual-beli online, potensi pasar di Indonesia begitu relevan untuk ditautkan, terlebih saat berbincang tentang Facebook, maka Indonesia pun dipastikan turut menjadi prioritas.

Proses e-commerce Facebook di Indonesia masih sangat terfragmentasi


Berjualan di Facebook sudah menjadi budaya yang cukup lama dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Prosesnya beragam, melalui model konvensional ataupun menggunakan fitur yang sudah disediakan (di Group). Begitu populernya cara berjualan di Facebook ini, timbul berbagai peluang dan permasalahan. Peluangnya jelas, sebagai wadah gratis untuk menemukan dan berhubungan dengan pelanggan. Namun permasalahannya muncul karena tidak ada batasan dan SOP yang jelas, penyalahgunaan ada di mana-mana.

Cara yang mengganggu, seperti melakukan tagging ke akun seseorang secara masif hingga upaya melakukan penipuan, sudah sangat lumrah ditemui di lini masa jual-beli Facebook. Ini turut menjadi tantangan bagi Facebook sendiri untuk membangun trust penggunanya. Kendati demikian pengguna (seperti di Indonesia) sangat cepat beradaptasi dengan layanan baru Facebook. Artinya salah satu indikator keberhasilan Facebook Marketplace adalah ketika mampu menyusun alur yang jelas dan lebih terpercaya dalam proses jual-beli di Facebook yang saat ini sudah terfragmentasi.

Transformasi yang dilakukan Facebook Marketplace ini mirip dengan apa yang dilakukan Forum Jual Beli (FJB) milik Kaskus. Awalnya semua proses di FJB memiliki skema yang sama saat orang menuliskan obrolan dalam sebuah forum diskusi, sama seperti Facebook dan proses penulisan status. FJB kini memiliki alur yang lebih jelas untuk proses jual-beli, Facebook Marketplace pun visinya terlihat seperti itu.

Tren e-commerce di Indonesia makin spesifik


Salah satu keandalan yang ingin disuguhkan Facebook melalui social-commerce barunya adalah kekuatan data pengguna yang dimiliki. Berbasis komunitas, layanan Facebook Marketplace dijanjikan memudahkan pengguna untuk menjangkau calon konsumen prospektif di lingkungannya. Apakah ini akan men-disrupt tatanan e-commerce dan online marketplace yang ada di Indonesia saat ini? Untuk menjawabnya diperlukan analisis mendalam seputar bagaimana tren perkembangan bisnis tersebut di Indonesia.

Jika diruntut dari waktu ke waktu, hadirnya layanan berbasis e-commerce di Indonesia makin lama makin mengerucut. Saat ini konsumen mengarah kepada sistem yang bersegmen. E-commerce ataupun online marketplace bergerak semakin spesifik, mereka memiliki brand dengan kelebihan yang ditawarkan spesial bagi pelanggannya. Bahkan segementasinya pun terus mengakar.

Simpelnya seperti ini. Saat orang ingin mencari ponsel dengan harga murah maka dia akan mengarah ke layanan X, saat orang ingin mencari ponsel dengan jaminan kualitas akan mengarah ke layanan Y, dan saat orang ingin membeli ponsel dengan merek tertentu akan mengarah ke layanan Z, kendati layanan X, Y, Z menyediakan produk dengan yang sama yakni ponsel. Belum lagi saat berbicara produk dengan kategori berbeda. Namun ada rumusan pasti terkait pola tersebut, arahnya mulai terlihat ke sana.

Hal tersebut dapat menjadi sebuah alasan bahwa hadirnya Facebook Marketplace sebenarnya tak perlu dikhawatirkan. Di tangan konsumen, semua platform atau sistem e-commerce dianggap sama, prosesnya sudah seragam seperti itu. Saat ini yang menjadi pembanding justru pada bagaimana produk dan layanan pendukung lainnya disuguhkan.

Menekankan kembali kebutuhan konsumen akan layanan e-commerce


Kenyamanan pengguna dalam kaitannya dengan penggunaan layanan e-commerce didefinisikan menjadi banyak hal. Mulai kemudahan menemukan barang yang diinginkan, proses pembayaran yang tidak rumit, logistik yang mumpuni hingga pelayanan pengguna yang responsif. Namun kata kuncinya adalah kenyamanan. Visi e-commerce di Indonesia bukan lagi sekedar digital lifestyle yang sedang bertumbuh, melainkan sudah mulai menggantikan cara orang memenuhi kebutuhan keseharian.

Visi tersebut dibuktikan dengan beragamnya jenis layanan jual-beli online yang disegani oleh konsumen. Jika dulu e-commerce banyak difokuskan untuk barang-barang yang tahan lama, saat ini barang cepat saji pun sudah banyak dikemas ke dalam sistem jual-beli online. Banyak faktor yang mendukung, salah satunya kemapanan digital yang mulai dirasakan oleh masyarakat.

Ketika e-commerce menjadi sebuah kebutuhan orang banyak sedangkan sistem semuanya sudah seragam, maka apa yang dicari pelanggan adalah kenyamanan yang ia butuhkan dalam mendapatkan barang yang diinginkan.
Di era digital saat ini tentunya orang-orang dapat bersosialisasi tidak hanya secara langsung, tapi juga bisa melalui sebuah media digital yang dikenal sebagai ‘media sosial’ seseorang dapat dengan mudah terkoneksi dengan teman atau kerabat dekatnya melalui fasilitas ini.

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan inovasi masa kini terdapat banyak media sosial yang bermunculan, dengan jenis dan fitur menariknya masing-masing. Yang paling populer diantaranya adalah Facebook, Twitter, Instagram, Snapchat, Path, Tumblr, Pinterest, LinkedIn dan hampir semua pengguna media sosial tidak hanya memiliki satu media sosial saja setidaknya mereka punya dua atau lebih media sosial dari platform yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya sendiri, tapi setiap pengguna pasti memiliki satu platform media sosial favoritnya yang paling aktif digunakan.

Menariknya media sosial ternyata dapat menunjukan sifat dan karakter seseorang dalam bersosialisasi, dilihat dari pola perilaku pengguna dan posting dominan di masing-masing platform. Inilah sifat dan karakter seseorang dalam bersosialisasi berdasarkan media sosial favoritnya masing-masing!

FACEBOOK


Menurut beberapa penelitian pengguna facebook cenderung senang berbagi, pengguna facebook adalah orang yang terbuka dalam bersosialisasi, senang menjalin pertemanan dengan orang baru dan cermat dalam menerima informasi terkait orang-orang disekitarnya, dalam kaidah psikologi orang-orang ini bisa dikatakan pribadi yang Extrovert atau terbuka.

TWITTER


Rata-rata pengguna media social Twitter adalah pribadi yang senang mengemukakan ide-ide nya, pendapat atau kritikan. Senang mengumpulkan informasi, melakukan analisis tentang informasi-informasi yang mereka dapatkan, dalam berbaur para pengguna twitter lebih sering mendengarkan atau bertanya tentang hal-hal yang menarik perhatian nya saja, tidak suka buang-buang waktu dan efisien. Orang-orang ini termasuk ‘Deep thinker’ yaitu seseorang yang senang berpikir secara mendalam.

INSTAGRAM


Para pengguna aktif Instagram adalah orang-orang yang menyukai keindahan pencitraan dan senang berekspresi, sifatnya yang up-to-date dan senang menarik perhatian orang lain melalui pencitraan, orang-orang ini gemar mengobrol, mencoba hal-hal baru, dinamis, dalam kehidupan sosial ada dua tipe dari para pengguna Instagram yaitu mudah menerima informasi dan yang lainya senang membicarakan hal-hal yang menarik perhatiannya.

SNAPCHAT


Snapchat adalah tempat bagi orang yang betul-betul menikmati aktifitasnya sehari-hari, mereka pandai menghargai hal kecil, berpikiran terbuka, kreatif, senang memuji dan dipuji, orang-orang ini mampu membuat hal biasa menjadi luar biasa karena kelebihannya dalam mengapresiasi sesuatu, dalam pergaulan para pengguna aktif snapchat cenderung perhatian.

PATH


Mereka adalah orang yang teratur, mampu mengelola pergaulan dengan baik dan hanya membagikan hal-hal tertentu saja yang boleh diketahui publik, biasanya para pengguna aktif path adalah pribadi yang unik, memiliki trendnya sendiri dan bersudut pandang idealis.

TUMBLR



Kebanyakan dari mereka merupakan orang yang melancholy atau perasa, pemikirannya unik dan memilik banyak bakat terpendam, kreatif, walaupun mereka agak tertutup tapi sebenarnya mereka peduli terhadap lingkungan dan sesamanya, jika salah seorang sahabat memiliki permasalahan orang-orang ini adalah pilihan yang tepat sebagai tempat curhat.

PINTEREST



Para pengguna aktif Pinterest tidak jauh berbeda dengan karakter pengguna aktif Instagram, hanya saja mereka lebih pilih-pilih apa saja yang boleh muncul di lingkarannya. Mereka memiliki rasa percaya yang tinggi terhadap orang-orang terdekatnya, tidak ragu untuk terbuka kepada orang lain, perfeksionis dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

LINKEDIN 


Dalam bersosialisasi, mereka adalah orang yang tergolong ‘bergaul untuk menghasilkan', mereka pandai menggunakan kemampuan bersosialisasi sebagai peluang mengembangkan jaringan bisnis dan kepentingan profesional, tapi bukan berarti mereka adalah pribadi yang hanya memanfaatkan orang lain untuk kepentingan semata. Orang-orang ini memiliki sifat easy going, simpel namun berbobot, rasional, dan senang mempelajari hal-hal unik.
no image
Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan media sosial semakin berkembang pesat dari tahun ke tahun khususnya bagi masyarakat Indonesia. Bahkan, media sosial saat ini dapat dikatakan menjadi suatu kebutuhan wajib bagi setiap masyarakat karena dengan tanpa adanya media sosial, mereka tidak bisa mengetahui berita-berita atau perkembangan terbaru.

Selain itu, dengan media sosial kita juga dapat bertemu dengan orang-orang yang tidak kita kenal sebelumnya, membantu sesama, atau bahkan memecahkan sebuah kasus.

Pada pembahasan kali ini, akan dijelaskan mengenai beberapa fakta mengejutkan pengguna media sosial di Indonesia yang diperoleh dari situs We Are Social seperti yang dikutip dari akun instagram @indozone.id. Apa sajakah fakta-fakta tersebut? Yuk, cek di bawah ini.

1. Pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150 juta orang.


Fakta yang pertama yaitu terkait dengan jumlah pengguna media sosial. Berdasarkan data We Are Social pada awal tahun 2019 menunjukkan pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 150 juta orang.

Itu artinya, sekitar 57% dari seluruh penduduk Indonesia sudah menggunakan sosial media dari jumlah total penduduk Indonesia sebesar 264 juta. Dan bukan tidak mungkin angka ini akan terus bertambah mengingat perkembangan teknologi yang semakin pesat dari tahun ke tahun.

2. Generasi milenial menguasai pengguna media sosial di Indonesia.


Fakta yang kedua yaitu mengenai usia pengguna media sosial di Indonesia. Berdasarkan data We Are Social pada awal tahun 2019, menunjukkan bahwa generasi milenial menguasai pengguna media sosial di Indonesia sebesar 66%.

Ini berarti dari 150 juta pengguna media sosial di Indonesia, 99 juta orang di antaranya adalah kaum milenial. Tingginya angka tersebut dikarenakan mereka sudah mulai dibebaskan oleh orang tuanya untuk menggunakan media sosial tanpa adanya pengawasan.

3. Kaum pria mendominasi pengguna media sosial di Indonesia.


Berdasarkan data yang dihimpun oleh We Are Social, didapatkan bahwa 55,5% dari pengguna media sosial di Indonesia adalah kaum pria, sedangkan sisanya yaitu sebesar 45,5% merupakan kaum wanita.

Ini artinya dari 150 juta pengguna media sosial di Indonesia, sekitar 83 juta pengguna merupakan laki-laki sedangkan sisanya yaitu sekitar 67 juta orang merupakan perempuan.

4. Waktu penggunaan media sosial di Indonesia.

Fakta selanjutnya yaitu terkait dengan waktu penggunaan media sosial di Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun oleh We Are Social, didapatkan bahwa dalam sehari rata-rata orang Indonesia mampu mengahbiskan waktu hingga 3 jam 26 menit untuk beraktivitas di media sosial.

Tentu saja angka tersebut sangat besar, mengingat 3 jam bukanlah waktu yang singkat dan bukan tidak mungkin angka tersebut dapat bertambah seiring dengan perkembangan media sosial yang semakin pesat.

5. Media sosial yang paling banyak diakses orang Indonesia.


Banyak sekali media sosial yang diakses oleh orang-orang Indonesia. Berdasarkan data dari We Are Social pada awal tahun 2019, didapatkan bahwa YouTube merupakan media sosial yang paling banyak diakses oleh orang Indonesia, yaitu sebesar 88%.

Ini artinya, dari 150 juta pengguna media sosial di Indonesia, sekitar 132 juta di antaranya mengakses YouTube. YouTube sendiri merupakan media sosial yang memungkinkan para penggunanya untuk menggugah, menonton, dan berbagi video.

6. Entri yang paling dicari oleh orang Indonesia.


Fakta ini masih berkaitan dengan fakta sebelumnya tentang YouTube sebagai media sosial yang diakses paling banyak oleh orang Indonesia. Berdasarkan data We Are Social pada awal tahun 2019, menunjukkan bahwa entri atau kata kunci “Lagu” menjadi yang paling banyak dicari oleh orang Indonesia di YouTube.

Hal tersebut disebabkan karena kecenderungan orang Indonesia yang suka mendengarkan musik sembari melihat video klip lagu tersebut, baik saat santai ataupun di sela-sela waktu bekerja.

7. Perkembangan media sosial yang paling pesat di Indonesia.


Seiring dengan perkembangan waktu, maka berbagai media sosial semakin gencar untuk menarik minat penggunanya dengan berbagai fitur-fitur yang ditampilkan.

Berdasarkan data We Are Social pada awal tahun 2019, didapatkan aplikasi media sosial LinkedIn menjadi media sosial dengan perkembangan pengguna terbesar yaitu sebesar 9,1%. LinkedIn sendiri merupakan media sosial yang berorientasi bisnis, terutama digunakan untuk jaringan profesional.

Itulah tadi beberapa fakta menarik perihal pengguna media sosial di Indonesia. Namun, fakta-fakta tersebut tidak bersifat tetap karena seiring dengan berjalannya waktu para pengguna media sosial, khususnya di Indonesia semakin berkembang pesat.
Perkembangan teknologi informasi banyak mengubah wajah peradaban manusia. Media sosial bukan saja mengubah pola komunikasi masyarakat, melainkan juga mengubah cara berpikir seseorang.

Media sosial juga 'memaksa' semua negara untuk membuat regulasi untuk melindungi warganya dari dampak-dampak informasi di media sosial. Apalagi media sosial mempunyai karakter kebebasan informasi. Banyak informasi hoax, berita tak berimbang, dan artikel tidak bertanggung jawab bersliweran di media sosial.

Lalu, bagaimana negara-negara mengatur media sosial untuk melindungi warganya?


Kita lihat negara Jerman. Dilansir dari the guardian, Rabu (6/9) pemerintah Jerman mengeluarkan sebuah peraturan yang bisa mendenda perusahaan sosial media terkait tentang berita hoax. Parlemen Jerman meminta perusahaan media sosial untuk menghapus konten-konten hate speech, berita hoax, dan lain-lain dalam waktu 24 jam sejak ada komplain. Di Jerman, perusahan media sosial juga diharuskan untuk membuat laporan setiap 6 bulan terkait komplain yang mereka dapatkan.


Heiko Maas, Menteri Kehakiman dan Perlindungan Konsumen Jerman mengatakan bahwa "kebebasan berpendapat berakhir ketika tindakan kriminal dimulai" seperti dikutip dari guardian, Rabu (6/9). Heiko juga mengatakan bahwa angka kriminal menyangkut ujaran kebencian di Jerman meningkat sebesar 300 persen selama dua tahun belakangan.

Tak hanya Jerman, negara Prancis juga menerapkan peraturan ketat terkait media sosial. Pemerintah Perancis membuat peraturan ketenagakerjaan yang memperbolehkan pengusaha untuk menilai calon tenaga kerja berdasarkan akun media sosial yang dimilikinya. Hal ini tentu akan membuat masyarakat Perancis semakin berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Tak hanya itu, Perancis juga memperingatkan orangtua untuk tidak memposting foto anaknya ke media sosial karena terkait peraturan privasi. Peraturan ini memungkinkan anak untuk menggugat orangtuanya terkait foto masa kecilnya yang diunggah di media sosial.

Jadi, kebabasan di media sosial tak lantas membuat negara-ngara maju lepas tangan dan membiarkan liar di media sosial. Bahkan, ternyata malah membikin regulasi yang sangat ketat.


Rusia misalnya, bahkan mewajibkan seorang blogger dengan 3.000 pembaca tiap hari untuk mematuhi peraturan media Rusia. Dikutip dari BBC, 1 Agustus 2014, hal ini termasuk memastikan bahwa blogger tidak anonim dan menyimpan data aktivitas sosial selama 6 bulan belakangan. Informasi ini harus diletakkan di dalam server yang ada di Rusia. Hal ini memungkinkan pemerintah Rusia untuk mendapatkan akses terhadap data pengguna media sosial.


Tetangga negara kita, Malaysia sendiri juga pernah dikritisi oleh Amnesty Internasional. Amnesty Malaysia menyesalkan kasus Fahmi Reza yang mengunggah karikatur Perdana Menteri Malaysia di Facebook. Malaysia mempunyai sebuah peraturan bernama Undang-undang Komunikasi dan Multimedia 1998 (CMA). Peraturan ini memungkinkan pemerintah Malaysia untuk menghukum pengguna media sosial terkait kritik terhadap pemerintah. Ada juga kasus Muhammad Amirul Azwan Mohammed Shakri yang tersandung kasus penghinaan terhadan Pangeran Mahkota Johor di Facebook. Pertengahan Mei 2016 juga ada kasus beberapa suporter sepakbola yang diperiksa polisi karena mengkritisi tim sepakbola pangeran mahkota Johor.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?


Indonesia baru memulai regulasi tentang media sosial saat mensahkan UU ITE No. 11 Tahun 2008. Dengan bedasarkan pasal ini Kominfo sempat memblokir beberapa media sosial seperti Bigo live, Vimeo, Reddit, dan lain-lain. Kominfo beralasan bahwa platform media sosial tersebut tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah Indonesia terkait penggunaaan media sosial. Kominfo juga berusaha keras agar konten berita hoax dan ujaran kebencian bisa terkurangi di media sosial di Indonesia.

Pemerintah Indonesia juga sedang mewacanakan kepemilikan akun di media sosial harus sesuai kartu identitas kependudukan. Hal ini untuk mengurangi kriminalitas di media sosial. Rencananya aturan itu baru akan diterapkan pada tahun depan.

Apalagi jumlah pengguna internet di Indonesia makin besar. Pada tahun 2016 ada 132,7 juta sekitar 51,5% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 256,2 juta yang tersambung dengan internet. Dari total pengguna internet sebanyak 71,6 juta pengguna Facebook atau 54%. Sedang pengguna Instagram sebesar 19,9 juta atau 15%. Banyak lembaga pemerintah dan swasta juga menggunakan media sosial untuk berkomunikasi. Sehingga media sosial perlu mendapat perhatian serius oleh semua pihak.
Masyarakat modern semakin bergantung dengan internet. Cara dan gaya hidup semua orang telah beralih dari serba manual ke dunia digital. Kehadirannya nyatanya mampu membuat kita menjadi lebih cepat mendapatkan informasi.

Salah satu bentuk baru yang muncul di internet dan mengubah peradaban adalah media sosial. Semua aktivitas dan identitas diri dapat diketahui dengan hanya sekejap mata. Semua informasi seseorang seakan terpusat pada data yang terdapat di media sosial.

Perkembangan sosial media pun seakan mengalami seleksi alam. Ia yang mengert kondisi zaman, ialah yang akan bertahan. Sebaliknya, banyak media sosial yang dulu bergelimang pengguna, kini ditinggalkan.

Apa saja media sosial yang tak dapat bertahan? Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (10/4), berikut brilio.net ulas enam media sosial paling populer yang kini tinggal kenangan.

1. Friendster.


Friendster terkenal sebagai tempat testimoni. Selain itu, keleluasaan penggunanya mengubah tampilan halaman kala itu menjadi hal yang menarik. Media sosial ini ditemukan oleh Jonathan Abram pada tahun 2002. Web tersebut pernah ditawar Google pada 2007 seharga USD 30 juta (setara Rp 424,6 miliar dengan kurs Rp 14,157/dolar).

2. Myspace. 

Media sosial cetusan Chris Dewolfe & Tom Anderson tahun 2003, terkenal sebagai wahana anak band bertukar ide. Sejatinya Media sosial ini masih ada hingga kini, namun hanya dikunjungi 17,93 juta orang saja. Pada 2005 Myspace Rupert Murdoch membelinya dengan harga USD 580 juta (setara Rp 8,2 triliun dengan kurs Rp 14,157/dolar). Tak terlalu lama, ketenaran Myspace digantikan Facebook pada 2008.

3. Multiply. 

Multiply didirikan pada 2004. Media sosial ini bisa dipergunakan untuk berbagi tulisan, foto dan video. Multiply resmi ditutup pada 1 Desember 2012.

4. Yahoo! Messenger. 


Media sosial ini termasuk yang terlaris hingga mencapai ratusan juta pengguna di seluruh dunia. Yahoo! Messenger unggul karena fitur chit chat yaeng mampu mengalahkan pesaingnya mIRC. Medsos ini ditutup pada 2018 setelah bertahan 20 tahun.

5. Path. 

Path yang hits dengan fitur berbagi foto dan pin lokasi ternyata juga tak bisa bertahan. Padahal Path adalah salah satu media populer di kalangan anak muda masa kini. Tokoh Indonesia Abu Rizal Bakrie pun sempat menyuntikkan dana via Bakrie Telecom sebesar USD 25 juta (setara Rp 353,9 miliar dengan kurs Rp 14,157/dolar). Path benar-benar tak dapat diakses pada 15 November, pun layanan customer service-nya juga ditutup.

6. Migme. 


Media sosial milik Steven Goh dan Mei Lin Ng ini memang kurang populer dari pada Friendster dan Path. Namun media jejaring sosial ini terkenal di Bangladesh, Nepal, Indonesia, India, hingga Afrika sebagai wahana cari jodoh. Migme diindikasi bangkrut saat ownernya menyatakan kesulitan dalam hal pendanaan.
Siapa sih yang nggak mau mendapatkan penghasilan hanya dari bermain sosial media, tentunya kamu pasti mau. Kesempatan mendapatkan penghasilan dari sosial media di zaman kekinian saat ini sangatlah mudah, tentu kamu harus belajar melihat peluang. Facebook, Twitter, Blog, YouTube dan media sosial lainnya bukan hanya sebagai ajang eksistensi semata, kamu bisa memanfaatkannya untuk meraup pundi-pundi rupiah.

Menurut data terbaru dari We Are Social (2015) Pengguna internet aktif di seluruh dunia kini mencapai angka 31,7 miliar. Dari tahun ke tahun, jumlah pengguna internet bertumbuh hingga 7,6 persen. Pertumbuhan pengguna internet ini juga berpengaruh terhadap pertumbuhan pengguna media sosial dan mobile. Menurut laporan yang sama, pengguna media sosial aktif kini mencapai 2,2 miliar, sedangkan pengguna mobile mencapai 3,7 miliar. Wow, jumlah yang sangat fantastis dan merupakan peluang besar buat kamu. Catat, Facebook masih menjadi media sosial yang paling banyak digunakan dengan angka mencapai hampir 1,5 miliar.

Beberapa peluang yang bisa kamu coba dengan media sosial yaitu menjual produk, bisa produk sendiri maupun milik orang lain. Apalagi jika akun sosial media kamu begitu populer dan memiliki banyak pengikut, bakal banyak orang yang akan memintamu untuk mempromosikan produk mereka dengan biaya yang telah kamu tentukan sebelumnya, asyik bukan.

Demi membuat pengikut media sosial kamu setia, bikinlah konten orisinil yang bakal membuat mereka bisa berlama-lama dan betah mengunjungi akun sosial mediamu. Salah satu contohnya, bikin konten yang menghibur dan disukai banyak orang seperti gambar lucu, video lucu dan banyak lagi yang lainnya. Selain itu buat sosial mediamu informatif dan terkini. Pengguna sosial media selalu mencari informasi seperti tips menurunkan berat badan, cara sukses dalam karir.

Distribusi konten sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan akun sosial media kamu. Konten yang kamu buat sendiri akan membantu kamu untuk mendapatkan banyak penikmat setia, atau paling tidak menjadi identitas dari sosial media yang kamu miliki. Tak kalah pentingnya yaitu konten curated, dimana konten ini memiliki pengaruh luar biasa kepada pembacanya dan mereka dengan sangat mudah membagikannya kepada pengguna sosial media lainnya. Misalnya, jika kamu menjalankan akun media sosial yang ditujukan untuk kebugaran, tentunya kamu akan berbagi artikel tentang olahraga, foto motivasi, dan sebagainya.

Patut kamu perhatikan agar bisa mendapatkan penghasilan dari sosial media, beberapa langkah berikut bisa kamu coba agar sukses mengembangkan sosial mediamu lebih dari sekadar ajang eksistensi.

1. Sediakan konten informatif dan menghibur.

2. Bikin orang menemukan solusi yang mereka butuhkan di akun sosial mediamu.

3. Bangun jaringan untuk produk kamu sendiri, atau afiliasi dengan orang lain dan sebagainya.

4. Beri ruang interaksi kepada pengikut media sosialmu, agar terjalin komunikasi yang baik
Jargon media sosial bahwa menghubungkan orang-orang terdekat sepertinya tidak sepenuhnya benar. Media sosial memang sukup membantu kita untuk mendapatkan informasi dan menjalin hubungan sosial dengan sesama. Namun penggunaannya yang sudah berlebihan tentu juga tidak baik untuk "real life" kamu.

Nah, berikut ini 15 gambaran ala brilio.net hal apa yang akan kamu rasakan seandainya di dunia ini nggak ada media sosial. Let's check this out!

1. Lebih dekat dengan keluarga


Dokter asal Beijing ungkap cara memulihkan persendian
Bagi orang yang sudah kecanduan media sosial, lepas sedetik dari gadget kesayangan sudah tentu nggak bisa. Mereka sering lebih asyik dengan media sosial dibanding mengobrol sama orang tua atau keluarga saat di rumah. 

2. Tambah romantis ke pasangan


Bayangkan kalau tidak ada media sosial, orang akan menyatakan cinta dan menunjukkan rasa kasih sayang ke pasangannya tidak harus mengunggah foto berdua dengan caption yang so sweet ke jejaring media sosial. Kita bisa langsung menunjukkan rasa sayang kita kepada orang tersayang dengan perbuatan yang real dan lebih masuk akal.

3. Menunjukkan rasa simpati bukan hanya sekadar "Love",atau "Like" ke postingan


Zaman sekarang, banyak orang memberi "like" atau meninggalkan emoticon "love" pada postingan seseorang. Namun apakah tanda "like" dan "love" itu benar-benar tulus? Siapa yang bisa menggaransi kalau mereka menunjukkan simpati itu benar-benar tulus?

4. Perjuangan pas PDKT jadi makin kerasa


Saat ini dengan media sosial kita bisa mendapatkan segala informasi menyangkut seseorang, saat PDKT pun zaman sekarang lebih memilih buat stalking di media sosial si gebetan. Dia bisa tahu kesukaan atau status terakhir gebetan, cuman dari media sosial. Nah, kalau nggak ada media sosial cari tahu soal gebetan bisa menjadi lebih seru dan penuh perjuangan. Kamu harus mendekati gebetan secara langsung atau menanyakan langsung sama teman-temannya.

5. Cepat Move On karena nggak bisa stalking


Media sosial bisa bikin acara move on seseorang runtuh begitu saja. Nggak jarang lho, orang yang sudah putus dengan pasangannya masih stalking dan kepo di media sosial si mantan. Hal ini tentu saja membuat orang susah move on,apalagi kalau emang masih cinta?

Hmm, coba bayangin kalau nggak ada media sosial habis putus sama pacar kamu bisa langsung meluapkan dengan malakukan yang lebih positif dan menyenangkan tidak harus dihantui rasa penasaran soal status baru si mantan.

6. Punya "real grup" alias geng beneran didunia nyata


Kedekatanmu dengan teman-teman bukan hanya sebatas grup di media sosial saja. kedekatan secara fisik dengan teman tentu saja rasanya lebih indah dibanding hanya kedekatan melalui media sosial bukan?

7. Nggak individualis dan anti sosial


Jangan heran kalau zaman sekarang banyak anak muda yang sibuk nunduk ngeliat handphone saat sedang berada di tempat umum. Mereka seakan punya dunia sendiri, padahal sedang berada di tempat-tempat keramaian. Intinya, kalau nggak ada media sosial, kehidupan sosial kita yang sebenarnya akan bisa lebih terpenuhi. Kita bisa berinteraksi dengan sesama, bisa ngobrol dengan orang baru saat di tempat umum. Bukan malah sibuk check-in dan haha hihi di depan layar handphone.

8. Nggak perlu galau saat nggak punya kuota internet


Selain sandang, pangan, papan, kuota internet atau akses wifi kini pun menjadi kebutuhan pokok kaum milenial. Sepertinya sudah tidak bisa terpisahkan dari internet. Coba kalau nggak ada media sosial, mungkin kamu nggak perlu galau saat nggak punya kuota internet. Kamu nggak perlu harus mencari tempat wifi kencang, satu-satu nya hal yang kamu pikirkan adalah bisa pergi dengan teman-teman terdekat saja sudah bahagia.

9. Nggak bakal ada perang status


Banyak para pengguna media sosial yang tidak bijak saat menggunakannya. Bisa dari postingannya maupun komentar-komentar yang kadang memicu pertengkaran dengan pengguna lain. Duhh, kalau nggak ada media sosial mungkin orang bisa lebih mengontrol apa yang ingin dia utarakan di depan umum, dalam forum yang lebih tepat pula tentunya.

10. Terhindar dari penipuan online


Kalau nggak ada media sosial kasus penipuan online maupun cyber crime lainnya mungkin jumlahnya tidak akan semarak sekarang. Karena dengan media sosial orang-orang yang tidak bertanggung jawab bebas mendapatkan data diri seseorang.

11. Surat menyurat pasti masih hitz


Hal yang terjadi seandainya media sosial nggak ada adalah kegiatan surat menyurat pasti masih bakal hitz sampai sekarang. Sahabat pena, yang dulu sempat jadi trend pasti juga masih bisa ngetrend sampai sekarang.  kalau kamu ingin tahu kabar temanmu, kamu harus menulis surat langsung dan menunggu beberapa hari untuk tahu balasannya. Memang sih, nggak semudah melalui media sosial namun pasti akan lebih kerasa ketulusannya.

12. Tukeran isi binder sama teman juga masih keren


Masih ingat zaman tukeran isi binder warna-warni pas SD? Nah, kertas warna-warni ini selain dikoleksi juga dibikin nulis surat atau biodata. Kalau sekarang, mau lihat biodata seseorang cukup cek akun media sosialnya kan? Seandainya nggak ada sosial media hari ini, kamu pasti masih akan ngalamain saling isi biodata sama teman kampus atau kantor.

13. Dapat ucapan ulang tahun yang tulus


Hayo, siapa nih yanag inget ulang tahun temen harus diingetin sama Facebook? Yang namanya sahabat pasti akan inget kok, ulang tahun sahabatnya tanpa harus diingetin sama notifikasi di Facebook. Jadi tanpa media sosial, kita akan tahu mana teman-mu yang sebenarnya.

14. Berbagi itu tidak harus berlebihan


Merayakan momen-momen berharga nggak harus diumbar ke media sosial bukan? Merayakan bersama orang terdekat justru akan lebih membahagiakan. Belum lagi kalau banyak orang yang nggak suka dengan postingan kamu? Bisa berabe kan!

15. Lebih memiliki waktu luang


Coba cek berapa waktu yang kamu habiskan buat sekadar berselancar di media sosial? 3 jam? 4 jam? atau lebih perharinya? Begitu banyak waktu yang terbuang sia-saia hanya untuk bermain di dunia maya. Itu artinya dunia maya juga merenggut waktumu beberapa jam bukan? Nah, seandainya nggak ada media sosial mungkin kamu bisa melakukan banyak sekali hal yang lebih bermanfaat. Misalnya membaca buku, menulis atau membersihkan kamar.

Nah, guys nggak ada salahnya sejenak logout dari media sosial kamu dan rasakan hidupmu yang sebenarnya jauh lebih indah.
Guys, dengan kemudahan akses internet dan media sosial kamu harus pula menambah pengetahuan tentang cara memanfaatkanya dengan positif. Media sosial akan berdampak baik jika penggunanya menggunakan kebebasan itu dengan bijak. Berikut ini cara positif memanfaatkan media sosial yang dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Senin (2/11):


1. Menyebar Informasi penting


Selain untuk berkomunikasi dengan teman atau keluarga, media sosial juga bisa digunakan untuk menyebar informasi penting. Semisal info kehilangan atau pun kabar terkini. Kamu bisa cepat dan mudah mengakses hanya dari media sosial.

2. Berbagi ilmu pengetahuan


Penghancur lemak yang ampuh!turun 30 kg hanya dalam 2 minggu
Selain informasi, ilmu pengetahuan juga bisa disebar dengan media sosial. Misal kamu mendapatkan link informasi penemuan-penemuan terbaru kamu bisa langsung share ke media sosial kamu. Dan hanya hitungan detik informasi yang kamu share akan tersebar dan dapat diakses teman di media sosialmu.

3. Ikut kuis berhadiah


Mau cari informasi apa saja, sekarang banyak orang yang lari ke internet dibanding media cetak atau televisi. Kamu dengan mudah bisa mengikuti berbagai kuis atau kontes yang diadakan oleh suatu brand melalui sosial media. Ayo coba, siapa tahu beruntung?

4. Promosi


Nah, bagi para pelaku bisnis kamu bisa memanfaatkan media sosial yang mudah diakses oleh siapa pun ini untuk melakukan promosi barang atau jasa. Media sosial adalah ruang beriklan gratis yang bisa kamu akses sepuasnya. Tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk beriklan, media sosial memberimu fasilitas yang sungguh luar biasa.

5. Unjuk Bakat


Punya bakat terpendam namun bingung untuk mengekspresikannya? Buat saja sebuah video atau foto dokumentasi, kemudian share melalui berbagai media sosial yang sudah ada. Kalau beruntung, kamu bisa jadi artis mendadak lho.

6. Mencari teman dengan hobi yang sama


Media sosial adalah tempat orang-orang berkumpul secara online. Meskipun nggak saling bertatap muka tapi para pengguna media sosial bisa berkomunikasi. Ini memudahkan kamu untuk bergabung dengan grup yang kamu sukai dan kamu inginkan.

7. Personal branding


Siapa yang nggak tahu Cristiano Ronaldo? Pemain sepak bola ini dinilai memiliki banyak pengaruh pada followersnya di media sosial. Dilansir dari Dailymail per September 2015, Cristiano Ronaldo dalam satu kali tweet dibayar senilai Rp 3,7 miliar. Branding-nya sebagai atlet kenamaan dan legendaris sukses membuatnya mendapat penghasilan tambahan, bukan hanya dari bayarannya sebagai pemain sepak bola saja.

Perlu kamu tahu, ini cara manfaatkan media sosial yang positif! View Image

Bijak dan cerdas menggunakan media sosial ya guys!
 Pesatnya kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi saat ini sudah ada sosial media yang semakin memudahkan untuk mencari berbagai informasi.

Kendati demikian, kita juga harus paham bahwa kehidupan dunia maya dikelilingi oleh konten negatif, seperti berbicara kasar dan juga hoax. Selain itu juga video-video kekerasan ataupun yang mengandung unsur sara.

Video yang tersebar itu begitu banyak dan meyakinkan sehingga kita kadang nggak sadar ikut terprovokasi dan nyebarin informasi itu. Sebenarnya, apa sih yang mendasari konten negatif lebih menarik untuk dilihat dan kemudian disebarkan.

Dosen Sosiologi Universitas Indonesia, mengungkapkan alasannya. Menurutnya, secara sosiologi suatu yang berbeda dengan norma umum lebih menarik untuk dilihat. Di masyarakat, konten negatif adalah hal yang harus dihindari dan tidak sesuai dengan norma yang berlaku.

Namun pandangan ini kemudian muncul paradoks dimana semakin kekerasan dilarang. Jadi ketika ada 1-2 orang atau lebih yang melakukan kekerasan tindakan tersebut menjadi viral karena menarik dan dilihat orang banyak.

"Penyimpangan dari nilai utama yang dipegang oleh masyarakat adalah sesuatu yang paling mudah menjadi booming. Untuk itu harus disesuaikan dengan regulasi dari berbagai sisi,” ujar Daisy saat ditemui dalam diskusi bersama Ngobras!, kemarin di Jakarta.


Daisy pun mengatakan untuk mencegah terjadinya kekerasan terutama yang dilakukan oleh anak bukan hanya butuh regulasi dari pemerintah. Norma umum di masyarakat harus diinternalisasi. Jadi anak tidak sekadar dilarang melakukan kekerasan tapi dijelaskan alasan dibaliknya.

"Selama ini penanaman nilai cuma nggak baik, sudah. Padahal harus diikuti dengan reasoning. Itu yg harus ditanamkan, nggak hanya yes or no," jelasnya.

Seseorang ataupun kelompok yang melakukan kekerasakan itu karena mereka menganggap itu sebuah kompetisi dan menunjukan kekuatan masing-masing.

"Pemikiran orang itu, kalau ada satu kelompok mengintimidasi akan ditakuti, mereka lagi membentuk identitas, mereka ingin menunjukan diri kalau mereka hebat. Itu jadi menarik karena mereka nggak tau bahwa melakukan hal itu siapa yang akan dirugikan," jelasnya.

"Anak itu senang jadi ekasis, dan mereka jadi korban eksistensi. Sesuai pandangan dia siapapun di ada padahal secara tidak langsung yang tidak selektif dengan dia bisa membahayakan diri dia. Lebih baik slektf dalam memilih teman," pungkasnya.
Media sosial adalah suatu tempat di mana semua orang bisa berkumpul dengan banyak orang baru di sekitar kita maupun di luar jangkauan kita. Tak heran banyak dari mereka penguna medsos yang memanfaatkan media sosial untuk mencari sebuah pertemanan baru hingga mencari pasangan hidup.

Tetapi mencari teman baru atau pasangan hidup lewat sosial media itu tidak gampang loh. Ada yang menerimanya dengan baik ada pula mereka yang enggan meladeni karena ingin menjaga sebuah privasi atau hal-hal lainya. Jika kamu ingin mencari teman atau pasangan hidup lewat sosial media, ada baiknya pelajari dahulu tips berkenalan di sosial media. Nah tips di bawah ini mungkin akan membantu kamu saat ingin berkenalan. Berikut 5 tips berkenalan di media sosial.

1. Lengkapi profil


Sebelum berkenalan dengan sesorang lewat sosial media, pastikan data profil kamu lengkap. Hal ini tentu sangat bermanfaat untuk orang yang ingin kamu ajak kenalan. Mereka sudah pasti akan melihat data profil kamu terlebih dahulu, mulai dari sekolah di mana, tinggal di mana dan pekerjaanya apa. Dengan profil yang jelas maka orang yang ingin kamu ajak kenalan tak ragu untuk mau berteman denganmu.

2. Pasang foto profil menarik


Memasang Foto profil yang menarik adalah modal tersendiri bagi kamu yang ingin berkenalan dengan orang di sosial media. Karena hal pertama saat orang lain ingin berkenalan denganmu pasti ialah melihat foto profil kamu. Jadi pastikan foto profil kamu buat semenarik mungkin, pasanglah misalnya latar belakang yang indah atau foto senyum kamu yang manis rupawan. Tapi ingat ya jangan paksakan untuk membuat foto menarik sampai di edit yang aneh aneh. Sebab, hal ini akan membuat orang yang kamu ajak berkenalan merasa males meladeni kamu.

3. Kenali keahlian


Cobalah kenali keahlian kamu dengan si dia, tunjukan bahwa kamu mempunyai keahlian yang membuat dia kagum denganmu. Tentu jika kamu mempunyai keahlian yang cukup membuat si dia penasaran, maka berekenalan dengannya akan makin lancar. Apalagi jika kamu dan dia mempunyai keahlian yang sama.

4. Berikan pujian


Saat kita memberikan pujian ke orang, pasti orang tersebut akan senang dengan kita. tentu saja hal ini akan menjadi modal kamu untuk berkenalan. Seseringlah berikan pujian ke dia agar lebih akrab. Tapi jangan sampai membuat dia terganggu ya, pastikan pujian kamu tidak berlebihan agar tidak di kira gombal.

5. Jangan kaku


Ketika saat berkenalan lewat sosial media banyak orang yang masih kaku saat mengobrol. Hal ini tentu akan membuat si dia gak akan bales obrolan kamu yang kaku itu. Cobalah memulai obrolan yang menarik untuk di bahas. Misalnya menanyakan hobi atau musik kesukaanya. Karena dengan hal itu, orang yang kamu ingin ajak berkenalan akan nyaman saat mengobrol dengan mu. Hindari perkataan "Hai" atau "Kamu Anak Mana"  karena hal seperti itu akan membuat si dia risih dan ga akan mau bales obrolan kamu itu.

Itulah 5 tips berkenalan di media sosial. Semoga bermanfaat bagi yang ingin mencari teman atau jodoh lewat sosial media.
Setiap media sosial memiliki fitur andalannya masing-masing. WhatsApp, dengan munculnya fitur baru berupa gif yang memberikan warna baru dalam mengirim chat ke sesama. Sau lagi, fitur delete message yang bisa menangani tersebarnya hoax dan salah room chat.

Facebook juga mulai membuat  jenuh. Banyak konten hoax yang beredar hampir setiap waktu.  Lalu apa ada yang berpotensi menyaingi kedua media sosial itu? Berikut beberapa kandidat pengganti yang potensial.

1. Line


Media sosial ini dari 2011 makin mendunia dengan berbagai macam fiturnya. Mulai fitur dasar berupa chat dan free call sampai ke digital wallet berupa LINE-Pay, portal berita LINE Today’s dan fitur penunjang perekenomian. Setiap fitur tersebut berpotensi menjadikan LINE sebagai pilihan teratas untuk pengganti dari Facebook dan WhatsApp.

2. Telegram


Agustus 2013, Rusia meluncurkan media sosal instan-messaging berbasis cloud yang cukup menjadi perhitungan sebagai pengganti WhatsApp. Fitur unlimited member group dan unlimited size untuk file yang dikirim dalam chat via Telegram menjadikan medsos ini digandrungi banyak orang. Saat ini dengan update terbaru yang memudahkan dalam me-reply, forward dan delete message untuk menanggulangi hoax, menjadikan telegram sebagai media sosial yang lebih mudah diterima masyarakat.

3. Blackberry Messenger


BBM sempat menguasai tren instant messaging tahun 2010-2014. Platform ini bisa dibilang pelopor. Dengan Blackberry World sebagai Market Apps layaknya Playstore pada zamannya, BBM mampu menghibur mayoritas masyarakat. Saat ini, dengan fitur baru dan beraliansi dengan Uber membuat BBM mempunyai kemungkinan untuk kembali unjuk gigi, sebagai pengganti Facebook dan WhatsApp.

4. Oorth


Pada 7 Oktober 2017, menjadi catatan sejarah rilisnya produk domestik yang mampu menarik perhatian media sosial terdahulu. Meskipun versi iOS dan web apps-nya baru bisa dinikmati awal 2018 nanti, Oorth sudah memiliki fitur yang mumpuni untuk disejajarkan dengan medsos lainnya. Medsos zaman now yang mengusung konsep komunitas ini, memudahkan pengguna yang tidak hanya ber-media sosial, tapi juga bersosial secara nyata dan terorganisir dengan baik. Dengan fitur luar biasa ini bisa dipastikan, Oorth sebagai produk lokal Indonesia siap menjadi pengganti Facebook dan WhatsApp.

Tahun depan akan menjadi tantangan bagi setiap startup instant messaging untuk menjawab kebutuhan dan permasalahan yang ada di tahun 2017. Dari empat media sosial di atas, mana nih yang sudah kamu pakai dan kamu nikmati? Jangan sampai ketinggalan menikmati kesempatan fitur terbaru setiap medsos di atas ya.